Pages

Thursday, September 02, 2010

kisah ironis sang hati

aku melihat sebuah botol
berwarna hitam dibalut merah
merahnya merah darah sayang
darah itu darah jantungmu

telah kubunuh kamu
meski aku tak tau kenapa
kenapa aku tega
kenapa aku terbiasa

tikam jantungmu
iris hatimu
isap darahmu
lalu kuoleskan jejaknya pada botol itu

botol itu botol hati
kata orang itu botol cinta
cinta klise semata
klise kehidupan yang fana

kuperlakukan kau kejam karena aku sayang
tak terlalu tega menyakitimu sedemikian dalam.
tak terlalu tega menyusahkanmu sedemikian lama
tak terlalu tega menyeretmu sedemikian jauh

aku sayang kamu maka kubunuh kamu.
bukan kamu. hanya isi tubuhmu.
dari hatimu. jantungmu. dan darahmu.
agar kau tak pernah ingat ada diriku.

aku rindu pelukmu yang hangat
tapi aku benci perasaan itu
perasaan yang dihasilkan oleh hati yang gembira karena tak lagi sendiri
perasaan yang didominasi oleh keinginan hati yang ingin selalu dimiliki

arrgh. aku salah.
harusnya aku yang mati. aku yang kau bunuh.
karena yang tak sanggup hidup tanpa kau itu aku.
dan kau masih dapat hidup tanpa aku.

ironis. terlalu cerita cinta itu menyakitiku.
kupandangi semua tanganku yang diolesi darah dia
dan kuambil botol itu. kupecahkan. dan kuiriskan ke bagian nadiku.
hati ini selalu menyakiti. tapi punya hati ini membahagiakan.

0 comments:

Post a Comment

 

(c)2009 writing is my mouth. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger