Pages

Tuesday, December 21, 2010

the power of us

apa yang dituliskan tuhan.
apa yang dipikirkan Cupid
apa yang digosipkan Sang Aphrodite
apa yang direncanakan iblis dan malaikat

ketika emosi meluap menjadi pelukan
ketika kemarahan menyeruak menjadi sentuhan
ketika tangisan dilimpahi kecupan
ketika kecemburuan berakhir dengan cumbuan

ketika waktu itu terjadi
ketika ruang dan waktu terpungkiri
ketika rasa menyeruak ke setiap pembuluh darah dan hati
bahkan Tuhan pun tak bisa berbuat apa-apa karna kita yang gambarkan kisah kita sendiri

Iblis pun terdiam, malaikat pun bersorak
Aphrodite pun tertegun, Cupid pun terperanjat
tak ada yang bisa mereka perbuat.
hanya bisa menyaksikan kisah tawa haru tangis kita

kisah kita.
kisah canda ceria sedih duka.
telah, sedang, dan akan kita ukir bersama.
there's no one can carve our happy ending story, except us.
and there's no one can tell how much i love you, except me.

hakikat sayang

ketika kita pertama kali bersama.
terhanyut aku dengan arus derasnya ketakutanku
rasanya hati dan tubuhku terkejut menjalani semua
bahkan tidak kusadari ada rasa berlimpah antara kita

sekarang aku mengerti.
sayang tidak pernah tumbuh subur di tengah peperangan
sayang tidak pernah berkembang dengan baik di tengah kemarahan
sayang tidak pernah ingin lahir di tengah hujatan

sayang ingin lahir di tengah pengertian
sayang akan berkembang di tengah kepercayaan
sayang selalu tumbuh di atas kepasrahan
sayang merupakan benih keikhlasan

lakukanlah semua yang buatmu nyaman
perbuatlah semua yang buatmu bahagia
ingatlah selalu ada aku disini
ketahuilah aku menyakiti diriku jika aku sakitimu dan aku bahagiakan diriku jika aku membahagiakanmu.

Monday, December 20, 2010

keinginan dan realita

senang sekali kuraba wajahmu malam ini
lembut dengan senyum merekah
tak kuasa kugigit bibir ini sambil tertawa
sambil kuteriakkan dalam hati bahwa aku suka dan aku sayang

matamu begitu menenangkan
pelukmu dapat membuatku nyaman
rasanya sudah lama kita tak bersua dan memadu rasa
rasanya sudah lama sekali ada pisah antara kita

rasanya ingin kugenggam terus jarimu
rasanya tak ingin kulepas tubuhmu
rasanya tak mau aku serahkan pada yang lain
rasanya ingin kuberdoa agar waktu ini berhenti dan tak berputar

kutatap matamu dan kuharap kau balik menatapku
kukatakan 'aku sayang kamu' dan kau bilang 'aku juga sayang kamu'.
kata kata yang sederhana itu melegakanku
dan sentuhan tanganmu mengusap rambutku membuatku tak rela menyerahkanmu

aku inginnya kamu
aku selalu inginnya kamu
aku akan selalu inginnya kamu
entah ini hanya akan berakhir dengan sekedar ingin atau menyeruak menjadi sebuah realita

Sunday, December 19, 2010

Psikiaterku

kenapa sebagian manusia memanggilku iblis ?
kenapa sebagian manusia memanggilku malaikat ?
siapakah aku ? kenapa kau ciptakan aku ?
kenapa kau berikan kebimbangan atas gender hati kepadaku ?

dalam diriku ada dua sisi, dan selalu berebut kekuasaan.
sebagian mahluk menyuruhku mengunjungi psikiater.
tapi kurasa psikiater yang bisa menanganiku hanyalah Tuhan.
sudah sering kusampaikan keluhanku, dan katanya obat sakit jiwaku cuma satu bait wejanganmu.

jangan mengeluh dan ikhlaslah.
jangan berdebat dan nikmatilah.
jangan menangis dan pasrahlah.
jangan tak bersyukur dan berdoalah.

secangkir darah segar

darah. ingin rasanya kulihat darah.
darah merah segar yang keluar dari secuil pori-pori yang telah terluka.
ditambah dengan rasa sakit yang luar biasa.
harusnya berdarah saja.

vampire.
ketakutannya atas sinar mentari yang menerpa tubuhnya.
keinginan meminum darah segar ketika tubuh merasakan sakit
secangkir darah untuk menetapkan eksistensinya

mayat hidup.
mati segan hidup tak mau.
manusiakah ? setankah ?
berjalan terus melangkah tanpa takut mati.

taukah kau ?
sang vampire ataupun mayat hidup itu sering berkata "aku berharap dimatikan saja agar bisa kembali menjadi manusia."

andaikan tombol restart itu ada

berdiri di atas kedua kaki yang tak bisa dikatakan jenjang
bersiteru pendapat dengan sekitar yang tak pernah habis dimakan usia
mengusung kejiwaan dan beberapa mindset otak
menghunus setiap makna dari setiap kelakuan

penekanan dari setiap ledakan hati
memaknai setiap air mata yang tak terteteskan
mewarnai setiap tatapan dari semua pandangan
suatu nilai negatif yang berakhir minus mengekang setiap sudut diri

tak peduli kataku layaknya masuk telinga kanan keluar telinga kiri
lelah dengarku dari semua orang di sekitar
kulelah menasihatiku lelah memberikan suntikan mindset pada otakku
akupun lelah melawan semua mindset yang sejak lama beranak pinak di jutaan sel otak

rasanya sistem tubuh sudah terlalu dipaksakan
darahpun sudah tak sudi mengalir
tulangpun sudah muak menopang
sekarang aku tanya kalian, bisakah tolong tekan tombol restart badanku ? kalau ada.

i should

rasa peka ini sungguh menyiksa
takut tersiksa beda tipis dengan takut kehilangan
sendiri atau bersamakah diri ini
satu atau kosong hati ini

bertahan atau menyerah
sering kali aku tanyakan
sering kali kukibarkan bendera putih
tanda diriku tak tahan lagi

entah apa alasannya
kurasa bukan karna masa lalu
mungkin ketakutan akan masa depan
masa depan yang tak sesuai dengan pengharapan

what should i do ?
dont know maybe just enjoy the time
or just dont hope anything.
or just killing my heart now.

sudah saatnya setiap manusia merasa berdosa

diriku termenung menatap semua media.
semua bergumam bencana.
bencana yang sedang melanda kita semua.
bencana serentak mengambil setiap nyawa yang masih ingin bersuara.

betapa sadis caramu Tuhan ? sadiskah ?
kami tau kami berdosa. sangat berdosa. berdosa sampai tak merasa punya dosa.
Tuhan sedang marah ?
Tidak, Tuhan sedang dengan ikhlasnya membersihkan hati setiap manusia. mengetuk setiap hati. menumbuhkan kembali rasa persaudaraan yang kian lama kian hilang. berterima kasihlah dan bersyukurlah. ikhlas dan pasrahlah.

sudah saatnya setiap manusia merasa berdosa dan sudah saatnya empati mengisi kembali hati ini. sudah saat manusia kembali bercinta dengan sekitar. bercinta dengan mahluk hidup yang lain. bercinta dengan lingkungan. saling mencintai dan menghargai sesama.

terima kasih Tuhan, karena kami masih ditegur.
terima kasih Tuhan, karena masih perduli dengan kami.
terima kasih Tuhan, karena kami masih diberi kesempatan.

i love you always and still

ketika setiap diksi diperdebatkan
ketika setiap pemikiran dipermasalahkan
ketika setiap nada dikedepankan
ketika setiap kesabaran disampingkan

terbaring lemah di peristirahatan
lelah mendobrak setiap paradigma
letih mengkuret setiap bagian isi hati
terlalu hingga tak berasa

berdiri berlari hanya di satu tempat
tak maju dan tak mundur
terkadang ingin maju
terkadang didorong mundur

selalu enam kata. enam kata.
enam kata yang bisa meruntuhkan semua
satu i. dua love. tiga you. empat always. lima and. enam still.
i love you always and still. :heart:
 

(c)2009 writing is my mouth. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger