Pages

Monday, September 20, 2010

implisit

kuketuk pintu hatimu
kugelitik jantungmu
kau selalu keluar menyambutku
tapi hanya sebatas pintu

walau sebatas pintu
kau selalu nyaman dengan ketukanku
senang melihat senyum liarku
senang mendengar celotehku

tapi hanya sebatas pintu
aku inginnya masuk
masuk ke ruang hatimu
aku ingin tidur didalam hatimu yang hangat

ku tak ketuk lagi pintu hatimu
kau mulai ketuk pintu hatiku
tapi aku tak buka pintu
kenapa kau masih saja mengetuk pintuku ?

pintuku ? kenapa kau ketuk pintuku ?
kehadiranmu implisit keinginanmu implisit
jadilah Sang Eksplisit.
baru kubukakan pintu.

0 comments:

Post a Comment

 

(c)2009 writing is my mouth. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger